Hari ini, 22 Desember dikenal sebagai Hari Ibu. Ketika kita
merayakan hari ibu buat saya sebagai dokter yang teringat adalah penyakit yang
sering diderita oleh kaum ibu.
Kita semua bisa lahir ke dunia karena keluar dari rahim kaum
ibu. Sudah selayaknya kita semua selalu peduli dan memperhatikan para ibu kita.
Dalam perjalanan hidup kaum ibu ternyata ada penyakit-penyakit yang banyak
dijumpai pada kaum ibu.
Saya coba mengurai sedikit beberapa penyakit yang banyak
dijumpai kaum ibu antara lain kanker payudara, Systemic Lupus Erythematosus
(SLE), dan Irritable Bowel Syndrome (IBS).
Pria dan wanita mempunyai payudara, tetapi kanker payudara
lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan pria. Kanker payudara merupakan
salah satu penyebab kematian terbesar bagi wanita.
Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health
Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di
Indonesia adalah kanker payudara.
Penderita kanker payudara mencapai hampir 17% dari kanker
yang ada. Data Kemenkes menyebutkan angka kanker payudara di Indonesia mencapai
42,1 orang per 100 ribu penduduk.
Rata-rata kematian akibat kanker payudara mencapai 17 orang
per 100 ribu penduduk.
Seperti juga kanker lainnya prinsip penanganan kanker semakin
dini ditemukan semakin mudah untuk diobati. Karena organ payudara berada diluar
dari bagian tubuh kita, tentunya deteksi dini akan lebih mudah untuk dilakukan
antara lain dengan SADARI (periksa payudara sendiri).
Para wanita harus selalu ingat bahwa mereka berisiko untuk
mengalami benjolan di payudaranya, wanita mempunyai risiko 100 kali mempunyai
kanker payudara dibandingkan pria.
Risiko lain yang juga harus diperhatikan untuk setiap wanita
untuk terjadinya kanker payudara adalah riwayat keluarga yang memiliki riwayat
tumor atau kanker payudara, usia diatas 45 tahun, tidak memiliki anak,
kehamilan pertama diatas 30 tahun dan riwayat menstruasi pada umur kurang dari
12 tahun atau menopausenya panjang sampai diatas 55 tahun.
Berdasarkan info yang di dapat dari RS Kanker Dharmais,
bahwa kasus kanker payudara yang datang ke RS sudah terlambat. Diperkirakan 30%
kanker payudara sudah menyebar ke organ lain dan 30% lainnya datang dengan
kondisi lanjut.
Semakin lanjut kanker payudara yang datang semakin buruk
prognosis dan pembiayaan pengobatan yang harus dikeluarkan juga bertambah
besar.
Oleh karena itu bagi seluruh ibu apalagi dengan risiko
tinggi harus selalu ingat agar secara rutin memeriksa sendiri apakah ada
benjolan di payudaranya.
Jika merasakan ada benjolan sebaiknya segera memeriksakan
diri ke dokter untuk memastikan benjolan yang terjadi tersebut atau SADANIS
(pemeriksaan payudara klinis)
Penyakit kedua yang saya akan angkat di sini juga lebih
banyak dijumpai pada wanita adalah penyakit SLE. Penyakit autoimun yang populer
di tengah masyarakat.
Penyakit ini akan dialami 9 kali lebih banyak pada wanita
dibandingkan pria. Penyakit SLE terjadi pada 30-50 kasus pada 100.000 penduduk.
Penyakit ini terjadi pada wanita muda usia produktif. Jarang
sekali ditemukan pada usia tua.
Penyakit ini ditandai dengan rambut rontok, gangguan pada
kulit terutama wajah berupa merah-merah kulit seperti kupu-kupu dan akan
bertambah merah jika terpapar sinar matahari, nyeri-nyeri pada sendi dan otot,
demam yang tidak terlalu tinggi serta sariawan berulang.
SLE bisa menyebabkan berbagai gangguan organ tubuh antara
lain kelainan darah, gangguan ginjal, gangguan jantung dan pembuluh darah,
gangguan paru, gangguan pada organ-organ pencernaan seperti usus, lambung dan
liver, gangguan pada sistem saraf pusat serta gangguan pada mata.
Pasien yang mengalami SLE karena gangguan pada pembekuan
darahnya juga bisa mengalami keguguran berulang.
Mengingat komplikasi yang multiorgan deteksi dini penyakit
ini juga menjadi penting agar komplikasi yang bisa melibatkan banyak organ bisa
dicegah.
Bagi pasien yang sudah diketahui menderita SLE maka
dianjurkan untuk minum obat teratur dan agar selalu kontrol teratur agar
komplikasi akibat penyakit SLE tidak terjadi.
Penyakit ketiga yang juga lebih banyak diderita oleh kaum
ibu adalah Irritable Bowel Syndrome (IBS). Laporan kejadian IBS pada wanita
rata-rata 2-3 kali lebih banyak dibandingkan pria.
Walau beberapa kepustakaan menyebutkan tidak ada perbedaan
yang signifikan angka kejadian IBS pada kaum pria maupun wanita.
Pasien dengan IBS biasanya datang dengan keluhan nyeri perut
yang hilang timbul, disertai dengan kembung bisa disertai dengan diare atau
malah susah buang air besar.
Nyeri perut ini biasanya berkurang setelah buang air besar.
Penyakit ini diangkat karena penyakit ini mengenai 10-15 % penduduk dunia.
Tidak ada perbedaan ras terhadap angka kejadian penyakit
ini.Pasien dengan IBS bisa datang dengan mencret atau susah BAB.
Melalui pemeriksaan lebih lanjut tidak ditemukan kelainan
pada pasien ini atau tidak ditemukan kelainan organik. IBS merupakan penyakit
fungsional.
Banyak pasien yang datang ke dokter dengan perut kembung
kadang disertai nyeri perut dan diare. Terutama setelah makan makanan tertentu
misal terlalu berlemak atau terlalu pedas.
Pasien bisa saja tidak merasakan keluhan ini sebelumnya.
Apakah penyakit IBS ini berbahaya sampai mengancam jiwa. Jawabannya tidak, tapi
penyakit IBS ini akan mengganggu aktifitas pasien yang mengalami masalah IBS.
Keluhan kembung dan nyeri perut ini tentu akan mengurangi
kualitas hidup seseorang.Karena keluhan bisa timbul setiap saat atau setiap
waktu yang biasanya dicetuskan oleh makanan tertentu atau faktor stres.
Faktor stres timbul bisa karena berbagai hal seperti kurang
tidur, terlalu lelah, masalah keluarga, sekolah maupun masalah pekerjaan. Pada
sebagian wanita keluhan IBS tercetus saat menstruasi dan saat kehamilan.
Penanganan pasien ini biasanya dengan menghindari makanan
tertentu seperti makanan yang berlemak, makanan terlalu meransang seperti makanan
yang pedas, kopi, minuman yang bersoda.
Obat-obat yang diberikan obat anti cemas sesuai kebutuhan,
obat anti kram (antispasmodik), anti diare atau pencahar tergantung keadaan
BABnya.
Probiotik juga bisa diberikan terutama untuk IBS dengan
keluhan susah BAB. Dengan berobat yang teratur dan menghindari faktor pencetus
kita dapat mengendalikan penyakit ini.
Demikian uraian saya mengenai 3 penyakit yang lebih
didominasi pada wanita dibandingkan pria di hari ibu. Agar para ibu lebih
peduli terhadap kesehatannya di tengah kesibukannya bekerja sekaligus menjadi
ibu rumah tangga.
Selamat hari Ibu,
Salam sehat,
Ari Fahrial Syam
Akademisi dan Praktisi Klinis
Redaksi: Penulis = Akademisi, Praktisi Klinis,
-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri)
-Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)
Telah tayang dengan Judul = Berbagai Penyakit yang Lebih Sering Diderita oleh Kaum Ibu
https://www.kompasiana.com/doktorari/5dfee0a0097f360403062c52/hari-ibu-berbagai-penyakit-yang-sering-diderita-oleh-kaum-ibu?page=4
Posting Komentar